Sunday, May 13, 2012

Clearing House


Ketika pemain telekomunikasi (baik voice maupun data, misal VoIP) mulai banyak, maka akan terjadi permasalahan penggunaan jaringan milik pemain lain. Sebagai contoh, misal ada dua penyelenggara jasa telekomunikasi (katakanlah telepon) yang kita sebut A dan B. Kemudian pelanggan dari A banyak menelepon ke pelanggan B. Akibatnya bandwidth / network dari B banyak terpakai. Padahal penyelenggara jasa A menerima pembayaran dari penelepon tersebut, sementara karena pengguna B yang ditelepon maka dia tidak membayar kepada penyelenggara jasa B. Akibatnya penyelenggara B akan merasa dirugikan. Salah satu solusinya adalah penyelenggara A dan B mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil. Jadi meskipun B hanya menerima telepon, dia juga menerima bagian dari A. Perjanjian bilateral ini bisa dilakukan dengan baik. Permasalahan mulai muncul ketika penyelenggara jasa menjadi banyak. Jika ada 5 penyelenggara jasa, maka kelima pemain tersebut harus saling mengadakan perjanjian. Jika lebih banyak lagi, maka jumlah peering dan perjanjian akan naik secara eksponensial, tepatnya (n) (n-1) dimana n adalah jumlah pemain.

Clearing house merupakan suatu mekanisme atau institusi untuk memecahkan masalah tersebut. Selain masalah (billing) settlement, dia juga dapat melakukan fungsi routing yaitu mencari jalur yang terdekat atau termurah dari kedua belah pihak yang berkomunikasi.


ENSIKLOPEDIA KOMPUTER DAN INTERNET

0 comments:

Post a Comment